Dosen TEKNIK MESIN UNEJ SALAH SATU Peneliti Top 2% Dunia versi Stanford University dan Elsevier

Dua peneliti Universitas Jember (Unej) masuk daftar 2% ilmuwan berpengaruh dunia atau Top 2% Scientist Worldwide tahun 2025 versi Stanford University bersama Elsevier BV. Dua peneliti Unej ini adalah Prof Drs Bambang Kuswandi MSc PhD dari Fakultas Farmasi dan Dr Ir Mochamad Asrofi ST dari Fakultas Teknik. Selain keduanya, ada 148 peneliti asal Indonesia lainnya yang daftar tersebut.

Penelitiannya telah dirujuk oleh 2.599 peneliti seluruh dunia. Mochamad Asrofi sekaligus menjadi peneliti muda Fakultas Teknik Unej yang berfokus pada pengembangan material berbahan organik atau biodegradable.

Lebih jauh, daftar 2% Ilmuwan Berpengaruh di Dunia versi Stanford University bersama Elsevier BV mencatat rekam jejak para peneliti dunia yang aktif melakukan penelitian dan publikasi di jurnal ilmiah bereputasi tingkat internasional.

Sebagai informasi, daftar Dua Persen Ilmuwan Berpengaruh di Dunia versi Stanford University bersama Elsevier BV mencatat rekam jejak para peneliti dunia yang aktif melakukan penelitian dan publikasi di jurnal ilmiah bereputasi tingkat internasional. Data yang dicatat semisal informasi mengenai jumlah publikasi internasional, metrik kutipan dan lainnya. Para ilmuwan dikelompokkan dalam 22 bidang ilmu dan 174 sub bidang ilmu. 

Dari data yang ada, penelitian yang dihasilkan oleh Prof. Bambang Kuswandi telah disitasi atau dirujuk oleh 3.977 para peneliti di seluruh dunia. Sementara itu ada 2.599 peneliti yang menjadikan penelitian Mochamad Asrofi sebagai rujukan. Uniknya, kedua peneliti UNEJ ini juga menyempatkan berkolaborasi bersama, Prof. Bambang Kuswandi meneliti sensor makanan sementara Mochamad Asrofi meneliti kemasan makanannya. Untuk diketahui, Mochamad Asrofi peneliti muda Fakultas Teknik ini fokus pada pengembangan material berbahan organik atau biodegradable. 

Keberhasilan dua peneliti UNEJ mendapatkan apresiasi dari Rektor, Iwan Taruna. Menurutnya UNEJ terus berkomitmen mendorong dosen untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas penelitian. “Beberapa kebijakan yang dilakukan untuk mendorong dosen makin giat meneliti diantaranya kebijakan revitalisasi kelompok riset, pemberian insentif penelitian dan penyediaan sarana dan prasarana laboratorium. Dengan kebijakan tersebut saya berharap makin banyak peneliti UNEJ yang berprestasi,” pungkas Iwan Taruna. (iim)

Scroll to Top