Imam Rudi Sugara 23 Oktober 2024
Jember, 23 Oktober 2024 – Mahasiswa Universitas Jember (Unej) kembali menunjukkan komitmennya dalam pengabdian kepada masyarakat melalui program PROMADESA (Program Mahasiswa Berdesa). Kegiatan ini dipimpin oleh Nailu Kotrin Nikmah dari Teknik Mesin dan melibatkan tim gabungan yang terdiri dari 5 mahasiswa Teknik Mesin serta 4 mahasiswa Pertanian. Didampingi oleh dosen senior, Prof. Ir. Mahros Darsin, S.T., M.Sc., Ph.D., dan dosen muda, Imam Rudi Sugara, S.T., M.T., para mahasiswa menjalankan program inovatif yang berfokus pada pengolahan limbah organik.
Dalam pengabdian di Desa Jatimulyo, Kecamatan Jenggawah, Jember, mahasiswa berinisiatif merancang dan membuat mesin pengaduk untuk pembuatan Pupuk Organik Cair (POC). Inovasi ini bertujuan untuk mengoptimalkan pemanfaatan limbah organik di desa, sekaligus mendukung praktik pertanian berkelanjutan.
Sebagai bentuk implementasi, tim mahasiswa mengadakan simulasi penggunaan mesin pengaduk POC kepada kelompok tani setempat, dengan harapan teknologi tersebut dapat mempermudah proses pembuatan pupuk dan meningkatkan produktivitas pertanian. Kegiatan ini juga mendapat apresiasi dari Kepala Desa, perangkat desa, dan ketua kelompok tani yang turut hadir menyaksikan demonstrasi alat.
“Kami berharap mesin ini dapat menjadi solusi bagi masyarakat Desa Jatimulyo dalam mengolah limbah organik secara efektif dan ramah lingkungan. Dengan demikian, sektor pertanian bisa lebih efisien dan mandiri,” ujar Nailu Kotrin Nikmah, ketua tim PROMADESA.
Sementara itu, Prof. Mahros Darsin dalam sambutannya menyampaikan, “Kolaborasi mahasiswa lintas disiplin seperti ini sangat penting. Tidak hanya menciptakan inovasi, tetapi juga mendekatkan kampus dengan masyarakat. Jadi mahasiswa tidak hanya belajar teori di Kampus, tetapi juga tahu dan paham permasalahan yang sedang dihadapi masyarakat terutama pada sektor pertanian”
Program PROMADESA ini diharapkan dapat menjadi langkah awal bagi mahasiswa untuk terus berinovasi dalam memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat, sekaligus memperkuat sinergi antara dunia akademis dan sektor pertanian.