Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)

TITEN

TITEN adalah salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa Teknik Mesin Universitas Jember yang berfokus pada pengembangan mobil listrik. TITEN sendiri diambil dari bahasa Jawa yaitu dari kata niteni yang berarti memperhatikan, menyimak atau mengamati. Kata niteni menyiratkan ketelatenan, ketelitian dan ketekunan. Tim mobil listrik Titen secara konsisten berpartisipasi mengikuti event perlombaan kelas nasional maupun internasional.

Pada 4-9 Juli 2023 lalu, TITEN telah berhasil menyabet juara ketiga dalam ajang Shell Eco Marathon Asia Pacific and Middle East 2023 di sirkuit internasional Mandalika. Shell Eco Marathon Asia Pacific and Middle East 2023 merupakan ajang untuk mengembangkan solusi mobilitas yang inovatif dalam mendesain, membangun, menguji, dan mengendarai kendaraan masa depan yang memenuhi unsur keamanan serta dapat menempuh jarak terjauh dengan menggunakan sumber energi seminimal mungkin. Prestasi ini menjadi bukti bahwa mahasiswa Unej tak kalah dengan mahasiswa perguruan tinggi lainnya di Indonesia, bahkan di kawasan Asia Pasifik.

Mobil Irit Tawang Alun

Tawang Alun adalah tim mobil irit yang Teknik Mesin Universitas Jember yang berfokus dalam peningkatan efisiensi bahan bakar dari mesin kendaraan. Dalam kiprahnya, tim Tawang Alun telah mengikuti berbagai event dan berhasil mendapatkan juara. Salah satu prestasi yang ditorehkan oleh tim Tawang Alun adalah pada Kontes Mobil Hemat Energi (KMHE) 2018. Acara ini dielenggarakan oleh Ditjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristekdikti di Universitas Negeri Padang 27 November – 1 Desember 2018. Kategori yang dilombakan adalah kategori urban dan prototipe. Masing-masing kategori dipilah lagi berdasarkan bahan bakar yang digunakan, yaitu gasoline atau bensin, diesel, ethanol, dan listrik.

Tim Tawang Alun membawakan kategori prototipe berbahan bakar diesel dengan nama Tawang Alun 1 yang menjadi juara 1 setelah menyingkirkan para pesaing ketatnya dari berbagai universitas di seluruh Indonesia. Seleksi ini terdiri dari dua tahap, pertama adalah seleksi proposal, laporan desain dan progres pembuatan kendaraan. Setelah lolos tahap pertama, kemudian maju ke tahap lomba di sirkuit. Tim yang diketuai oleh Ahmad Aqib Sulaiman ini pada final menyingkirkan tim tuan rumah (UNP) dan tim dari Untirta dengan nilai terbaik 92,16 km/l.