Selamat dan Sukses Atas PENGUKUHAN PROFESOR Ir. Boy Arief Fachri, S.T., M.T., Ph.D., IPM

  Ir. Agus Feriyanto, S.T., M.T.      05 Juli 2025

Dengan Dikukuhkannya Profesor Ir. Boy Arief Fachri, S.T., M.T., Ph.D., IPM, Teknik Mesin Unej bertambah 1 lagi untuk Guru Besar, semoga semakin maju dan terus berkembang untuk yang lebih baik.

Prof. Ir. Boy Arief Fachri, S.T., M.T., Ph.D., lahir di Jakarta, dan menyelesaikan pendidikan sarjana (S1) pada Program Studi Teknik Kimia, Universitas Sriwijaya,Palembang, pendidikan magister (M.T) di
Departemen Teknik Kimia, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, pendidikan doktor (S3) di Department of Chemical Engineering, University of Groningen, Groningen.

Prof. B..A.Fachri memulai karier akademiknya sebagai dosen di Teknik Mesin Universitas Jember pada tahun 1999, dan sejak tahun 2017 bertugas di Program Studi Teknik Kimia, Universitas Jember hingga saat ini. Dalam bidang pendidikan, beliau aktif mengampu berbagai mata kuliah di Program Sarjana Teknik Kimia khususnya yang berkaitan dengan teknik reaksi kimia, optimasi teknik kimia, fenomena perpindahan, dan teknologi bioproses. Kegiatan penelitian yang dilakukan berfokus pada optimasi rekayasa kimia. Hasil-hasil penelitiannya telah dipublikasikan dalam jurnal nasional, internasional bereputasi, paten, prosiding dan buku ilmiah.

Beliau meneliti tentang : OPTIMASI EKSTRAKSI PROPOLIS DENGAN PENGGUNAAN CO2 SUPERKRITIS

Trigona Sp adalah lebah tak bersengat yang dapat ditemukan di Indonesia. Lebah jenis ini, ditemui di di pulau Sumatra (31 jenis), Jawa (14 jenis), Kalimantan (40 jenis), Sulawesi (3 jenis), Bali, Lombok, Sumbawa dan Maluku. Lebah jenis ini juga mudah dibudidayakan. Selain menghasilkan madu, Trigona Sp juga menghasilkan propolis. Selama ini, peternak atau pembudidaya Trigona Sp hanya fokus untuk menghasilkan madu, padahal madu yang dihasilkan dari lebah ini tidak sebanyak jumlah propolisnya. Banyak peternak atau pembudidaya Trigona Sp menganggap propolis adalah kotoran yang dihasilkan lebah dan belum memanfaatkan propolis sebagai produk utama secara optimal. Padahal propolis sendiri, kaya akan senyawa kimia yang sangat bermanfaat bagi kesehatan. Propolis sendiri adalah campuran resin dari senyawa lilin, air liur lebah dan getah yang dikumpulkan oleh lebah dari barbagai jenis dan bagian tumbuhan. Propolis digunakan sebagai alat pelindung yang menutupi lubang atau pori sarang lebah.

Propolis mengandung beberapa senyawa (fenol, flavonoid, flavones dan asam lemak) yang dapat berfungsi sebagai senyawa antibakteri, antioksidan, antibiotik dan antivirus. Senyawa kimia dalam propolis seperti asam kafeat, asam ferulat, asam p-kumarat dan caffeic acid phenyl ester (CAPE) memiliki sifat antikanker. Selain untuk kesehatan, propolis juga dapat dimanfaatkan pada industri kosmetik, makanan dan peptisida. Karena memiliki manfaat yang tinggi, propolis memiliki nilai ekonomis yang tinggi pula. 

Selama ini, teknik ekstraksi yang digunakan untuk memisahkan propolis adalah dengan ekstraksi pelarut (solvent extraction). Pelarut yang digunakan biasanya adalah alkohol, propilen glikol dan air, bahkan ada yang menggunakan minyak zaitun. Kelemahan metode ini adalah yield-nya rendah dan waktu ekstraksinya lama. Untuk mengatasi hal tersebut, metode ekstraksi dengan menggunakan fluida superkritis, menjadi salah satu solusi yang atraktif dan efektif. Hal ini dikarenakan penggunaan fluida superkritis, mampu mencapai konversi yang lebih tinggi dan kualitas hasil yang lebih baik dibandingkan dengan ekstraksi konvensional.

Kesimpulan:
Optimasi ekstraksi propolis menggunakan CO2 superkritis mampu menunjukkan kinerja yang superior
terhadap ekstraksi konvensional, baik secara kuantitas (yield) dan kualitas (antioksidan dan antibakteri).